MediaRepublik.Id- Di timur laut Pulau Sulawesi, tersembunyi sebuah kota yang memesona, tempat udara sejuk mengalun bagai nyanyian senja dan kabut tipis menari di sela-sela pepohonan. Tomohon, kota yang dijuluki “Dingin Ba Ombong,” bukan sekadar hamparan tanah yang diberkahi cuaca sejuk, tetapi juga rumah bagi keramahan yang menghangatkan hati.

Tomohon bukan sekadar titik di peta, melainkan sebuah destinasi yang menyatukan pesona alam, kuliner menggugah selera, serta keberagaman budaya dan religi yang terjalin erat dalam kehidupan masyarakatnya. Di setiap sudutnya, Tomohon seperti berbisik lembut kepada para pelancong, mengundang mereka untuk tenggelam dalam keindahan dan kedamaiannya.

Namun, di balik setiap kota yang berkembang, ada tangan-tangan pemimpin yang membentuknya dengan kasih dan pengabdian. Di Tomohon, nama Caroll Senduk dan Sendy Rumajar bukan sekadar sosok dalam struktur pemerintahan, tetapi cahaya yang menuntun kota ini menuju kemajuan tanpa meninggalkan jati dirinya.

Caroll Senduk, pemimpin yang telah menapaki dua periode kepemimpinan, adalah figur yang dihormati dan dicintai rakyatnya. Di sampingnya, Sendy Rumajar, putri tercinta dari ‘Bung Epe’, sang pionir Tournament of Flower yang kini bertransformasi menjadi Tomohon International Flower Festival, melanjutkan jejak sang ayah dalam membawa keharuman nama Tomohon hingga ke tingkat nasional dan internasional.

Keberhasilan bukanlah sekadar angka dalam laporan tahunan, tetapi terpancar dari bagaimana seorang pemimpin menyatu dengan rakyatnya. Caroll dan Sendy adalah dua sosok yang membaur tanpa sekat, berbicara tanpa jarak, dan mendengar tanpa menghakimi. Kesederhanaan mereka bukan sekadar citra, tetapi sebuah teladan yang diam-diam menyentuh hati banyak orang.

Tomohon adalah kota yang sejuk dalam udara, tetapi hangat dalam rasa. Dan di bawah kepemimpinan yang penuh cinta serta nilai-nilai luhur, kota ini terus bertumbuh, menjadi tempat di mana sejarah, budaya, dan harapan bertaut dalam harmoni. Karena di Tomohon, kesejukan bukan hanya milik udara tetapi juga milik hati yang tulus melayani.