Wawali Sendy Rumajar : Siaga Bencana, Tanggung Jawab Bersama

oleh -246 Dilihat

MediaRepublik.Id- Pemerintah Kota Tomohon melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana. Selasa (11/11), di SMP Negeri 1 Tomohon.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan kapasitas sekolah dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah Tomohon yang dikenal memiliki tingkat risiko bencana cukup tinggi.

Wakil Wali Kota Tomohon Sendy Rumajar, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada BPBD dan pihak sekolah atas penyelenggaraan kegiatan yang dinilai strategis dan edukatif.

“Kota Tomohon memiliki potensi bencana yang tinggi karena dikelilingi oleh dua gunung berapi aktif, yakni Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Ditambah curah hujan tinggi dan kondisi geografis berbukit, membuat kesiapsiagaan menjadi hal wajib dimiliki, terutama oleh generasi muda,” ujarnya.

Sendy menegaskan pentingnya menumbuhkan kesadaran dan keterampilan menghadapi bencana di kalangan pelajar.

“Kesiapsiagaan bukan soal rasa takut, tetapi soal kemampuan untuk tetap tenang dan bertindak benar. Melalui latihan dan pengetahuan, kita dapat menyelamatkan diri dan membantu orang lain saat keadaan darurat,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa sekolah memiliki peran penting membentuk karakter generasi tangguh, dengan mengintegrasikan pendidikan kebencanaan dalam kegiatan belajar dan ekstrakurikuler.

“Pemerintah Kota Tomohon berkomitmen mewujudkan sekolah aman bencana, di mana seluruh warga sekolah — siswa, guru, dan tenaga kependidikan siap dan terlindungi,” tambahnya.

Sendy pun mengajak para siswa menjadi duta siaga bencana, serta menanamkan prinsip Siap, Cerdas, dan Selamat (SCS):
Siap terhadap tanda-tanda bahaya,
Cerdas mengikuti arahan guru dan petugas,
Selamat dengan tidak panik dan saling menolong

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tomohon, Hengky Supit, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program wajib pelayanan dasar sesuai arahan pemerintah pusat. Saat ini, BPBD menargetkan 10 sekolah di Kota Tomohon menjadi bagian dari proyek percontohan Sekolah Aman Bencana.

“Kegiatan ini kami fokuskan pada siswa SMP berusia 15 tahun ke atas. Materinya meliputi pelatihan dan simulasi bencana, terutama gempa bumi, untuk melatih siswa dalam penyelamatan dan evakuasi mandiri,” terang Hengky.

Dikatakannya, sosialisasi dan simulasi kesiapsiagaan telah dilaksanakan sejak 6 November 2025, dan kegiatan di SMPN 1 Tomohon merupakan sekolah ke-8 dari 10 target yang telah direncanakan.

https://mediarepublik.id/wp-content/uploads/2025/03/IMG-20250305-WA0002-1.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.