MediaRepublik.Id- Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon, Doktor Karel Lala, mengapresiasi panen padi organik Kelompok Tani Mandiri Taratara yang dinilai menjadi langkah penting menuju pertanian sehat dan berkelanjutan.
“Para petani telah menerapkan teknologi pengendalian OPT berbasis mikroorganisme lokal melalui pendampingan Dinas Pertanian Provinsi, tim Perlindungan Tanaman, dan tenaga ahli Dinas Pertanian Tomohon, ” ujarnya, Jumat (14/11), disela-sela Lala Panen Raya Padi Organik di Sekretariat Poktan Mandiri Taratara, Jl. Srigunting, Kompleks Persawahan Bois Dua.
Dikatakannya, sertifikasi organik masih membutuhkan kajian, terutama kualitas air yang berpotensi terkontaminasi lingkungan sekitar. Saat ini, 25 hektare lahan sudah menerapkan sistem organik dan akan berkembang menjadi 32,7 hektare.
“Dari total 533 hektare lahan pertanian Tomohon, sebanyak 375 hektare di Tomohon Barat tergolong produktif. Berharap praktik organik Taratara dapat menjadi model bagi kelompok tani lain, ” ujarnya.
Penggunaan bahan organik, lanjut Lala, telah menurunkan ketergantungan pupuk kimia dan membantu memulihkan kesehatan tanah. Kelompok Tani Mandiri kini melibatkan sekitar 30 anggota, dengan total petani organik di kawasan itu berkisar 30–35 orang.
Disisi lain, Lala optimistis pertanian organik di Tomohon terus berkembang dan memberi dampak positif bagi produktivitas lahan serta kesejahteraan petani.
https://mediarepublik.id/wp-content/uploads/2025/03/IMG-20250305-WA0002-1.jpg
